Minggu, 10 Februari 2013

Tidak baik jika kita menutup-nutupi
kelemahan dan kegagalan dengan
banyak alasan. Terimalah, dan hadapilah

kegagalan itu sebagai pengalaman dan
pelajaran berharga, agar bisa jadi
pedoman dan tuntunan untuk mencapai
kemajuan dan keberhasilan yang lebih
berarti di kemudian hari.

Kita tahu bahwa dunia ini selalu
berputar. Adakalanya manusia ada di
bawah, atau sebaliknya ada di atas.
Ada orang bertanya kepada saya,
bagaimana dengan kenyataan yang
sering kita lihat begitu banyak
orang-orang yang selalu di bawah?

Bukankah mereka juga tinggal di bumi
yang sama dengan orang-orang yang
mampu dan kuat berada di atas? Sering
kita lihat orang-orang yang sudah di
atas malah semakin ke atas.
Temanku, pandangan itu semua
hanyalah ironi. Kita tidak pernah
tahu apa yang terjadi pada mereka
yang sudah ada di atas. Kebanyakan
di antara kita melihat mereka yang di atas
selalu dari 'materi' atau jabatan.
Namun percayalah, setiap orang
mengalami pasang surut.
Belajarlah dari orang-orang yang
sudah ada di atas, dan orang-orang
yang berada di bawah. Jangan hanya
melihat ke atas.
Banyak pelajaran yang bisa diambil
dari keduanya, yang bisa engkau
jadikan bekal tuk menjadi pribadi
yang luhur bijaksana, sukses lahir
dan batin.

Pepatah mengatakan:

"Kebesaran seseorang tidak terlihat
ketika dia berdiri dan memberi
perintah. Kebesaran seseorang akan
terlihat ketika dia berdiri sama
tinggi dengan orang lain, dan
membantu orang lain untuk
mengeluarkan yang terbaik dari diri
mereka untuk mencapai sukses" - Prof.
G. Arthur Keough

Janganlah suka cari alasan untuk

menutupi kegagalan. Sebaliknya,
carilah terus 'cara' untuk menggapai
keberhasilan.
Dalam sebuah hubungan agar bisa
berjalan dengan lancar dibutuhkan
sebuah komitmen yang besar. Bukan
sekedar sebuah pernyataan bahwa Anda
menyukai hubungan ini dan ingin
menjalaninya.
Sangat mudah untuk berkomitmen dalam
hubungan ketika hubungan itu berjalan
lancar, menyenangkan, atau
memabukkan.
Namun ketika hubungan itu mulai
menemui masalah, tantangan, ganjalan,
tidak sedikit yang berucap, "aku
serius dengan hubungan kita,
sayangnya hubungan ini tidak berjalan
lancar seperti yang diharapkan."
Komitmen sejati dalam sebuah hubungan
adalah ketika Anda mau berkorban di
dalamnya.
Sangat mudah untuk meminta pasangan
untuk berubah, namun apakah Anda
bisa berubah juga? Cobalah untuk
berubah terlebih dahulu, lalu
lihatlah bagaimana hal tersebut
membawa perbedaan.
Untuk membangun komitmen dalam sebuah
hubungan diperlukan 3 hal yang
sederhana namun tidak mudah
dilakukan, yaitu: kerja keras, waktu,
dan kejujuran
"Terus memendam amarah sama seperti
menggenggam bara panas untuk
dilontarkan kepada seseorang, Andalah
yang akan terbakar"

Dear Saudara yang baik & sabar hatinya...
Dalam hidup memang wajar kalau ada
peristiwa-peristiwa yang membuat kita
marah dan kecewa. Tapi cepat
kendalikan emosi Anda kembali. Jangan
biarkan rasa amarah, dendam, iri,
kesal atau kecewa kepada pasangan,
teman, rekan kerja, atau atasan di kantor
bercokol lama di hati kita.  
Kekesalan, amarah dan kekecewaan
hanya akan mengaktifkan hukum tarik
menarik, membuat Anda menerima apa
yang Anda berikan.  
Bila kesal pada pasangan atau ada
kawan yang mengingkari janji, lalu
Anda menyalahkan mereka atas
kekacauan semua itu, maka Anda akan
mendapatkan kembali keadaan
yang dipersalahkan itu.
Kembalinya keadaan itu tidak harus
selalu dari orang yang Anda salahkan,
tetapi sejatinya Anda akan mendapatkan
kembali keadaan yang Anda salahkan itu.
Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati
akan terasa lebih lega dan ringan
dalam menjalani hidup, lebih fokus
terhadap tujuan hidup tanpa
terbebani penyakit-penyakit hati yang
hanya akan menghabiskan energi
positif.
"Jika saya mengikhlaskan diri saya,
saya menjadi yang saya inginkan. Jika
saya mengikhlaskan yang saya punya,
saya akan menerima apa yang saya
butuhkan"
Semoga Tuhan mengaruniai sabar
yang tak terbatas dan ikhlas yang
tak bertepi untuk kita semua, sehingga
apapun rintangan dan cobaan yang dilalui
akan terasa lebih ringan.
:-)
"Sukses adalah sebuah proses, kualitas
dari pikiran dan cara sikap,
affirmasi kehidupan yang keluar" -
Alex Noble
 
Penelitian-penelitian muktahir
menunjukan betapa hebatnya kekuatan
pikiran bawah sadar yang dibangun
melalui affirmasi kalimat positif
dalam pencapaian mimpi seseorang.
Salah satu orang besar yang
menerapkannya adalah Muhammad Ali.
Sebelum naik ring dan bertarung
dengan lawannya, dalam sebuah
wawancara televisi, Ali mengaku ia
selalu melakukan affirmasi.
"Aku petinju hebat. Apa pun yang
terjadi , aku tetap petinju yang
hebat. Akulah petinju terbaik di
dunia ini" begitu katanya dalam hati.
Ketika wartawan menanyakan alasannya,
Ali menjawab, "Kalimat itu memberiku
rasa percaya diri, menguatkan
keinginanku dan membulatkan
konsentrasiku pada target yang ingin
aku capai. Jika akhirnya aku gagal,
aku akan belajar dari kegagalan dan
berlatih lebih giat lagi hingga
berhasil."
Ali juga menambahkan,"Pikiran sangat
berpengaruh, pikiran bisa menjadi
penyebab kegagalan dan bisa pula
menjadi pendukung keberhasilan.
Pikiran adalah sumber percaya diri."
Ali pun menjadi juara tinju dunia
legendaris sepanjang masa.   
Kepercayaan diri besar pengaruhnya
terhadap kesuksesan karir dan
kehidupan. Maka dari itu, tanamkan
percaya diri yang besar dalam diri, jika ingin berhasil dan
sukses dalam hal apapun.

Harga Sebuah Perubahan

"Bukan yang paling kuat yang bisa
bertahan hidup, bukan juga yang
paling pintar. Yang paling bisa
bertahan hidup adalah yang paling
bisa beradaptasi dengan perubahan." -
Charles Darwin
  Yang mudah beradaptasi,
Untuk bertumbuh, Anda perlu melakukan
perubahan. Suatu perubahan selalu
menuntut pengorbanan Anda. Baik itu
keuangan, waktu, energi atau
kreativitas. Kenyataannya, perubahan
tanpa pengorbanan bukanlah perubahan
yang sebenarnya!
Sebagian orang ada yang menganggap
perubahan adalah pertumbuhan,
sebagian lagi ada yang beranggapan
perubahan adalah penderitaan.
Jika Anda memandang perubahan itu
sebagai pertumbuhan, apapun itu
pengorbanannya walaupun membuat Anda
lebih sedikit menderita, ingat saja
pada hasil akhirnya.
Seekor ulat harus berjuang dalam
kepompong sebelum menjadi kupu-kupu
cantik. Sebuah mutiara pun dihasilkan
dari pasir yang masuk ke dalam tubuh
kerang yang halus. Untuk menghasilkan
mutiara cantik yang berharga ini,
sebuah kerang harus menahan sakit
yang luar biasa.
Jika Anda ingin merombak keadaan yang
telah mapan, pakar manajemen Tom
Peters memberikan nasihatnya, "Jangan
guncang perahunya. Tenggelamkan dan
mulailah bangun yang baru."
Kadang-kadang Anda harus keluar dari
zona aman dan memusnahkan yang lama
untuk mendapatkan sesuatu yang baru
dan lebih baik.
Jangan biarkan Anda lumpuh oleh
ide-ide perubahan. Beradaptasilah.
Lihatlah sebagai peluang yang lebih
menguntungkan.

Sikap Anda Adalah Aset Terpenting

Kelemahan sikap menjadi kelemahan
karakter - Albert Einstein

 Sikap atau attitude Anda adalah
kendaraan untuk mencapai potensi Anda
sepenuhnya.
Robert Hall International, sebuah
perusahaan konsultan di San
Francisco, meminta para vice
president dan direktur-direktur
sumber daya manusia dari 100
perusahaan terbesar di Amerika untuk
menyebutkan satu alasan utama mereka
memecat seorang pekerja.
Jawabannya sangat menarik dan
menggarisbawahi sikap dalam dunia
bisnis:
  Tidak kompeten : 30%
  Ketidakmampuan bekerja sama
   dengan pekerja lain : 17%
  Ketidakjujuran atau berdusta : 12%
  Sikap negatif : 10%
  Kurang motivasi : 7%
  Kegagalan atau menolak mengikuti
    perintah : 7%
  Alasan lain-lain: 8% Walaupun peringkat satu adalah
kompetensi, tetapi alasan terbanyak
adalah masalah sikap (tidak jujur,
negatif, kurang motivasi, dll).
Selain itu, The Carnegie Institute
menganalisis catatan 10.000 orang dan
menyimpulkan bahwa 15% kesuksesan
berkaitan dengan pelatihan teknis dan
85% selebihnya adalah masalah
kepribadian dan sikap.
Sikap kita menentukan apa yang kita
lihat dan bagaimana kita menangani
perasaan kita.
Menurut John C. Maxwell, dua faktor
ini sangat menentukan kesuksesan
kita. Karena itu, pastikan sikap Anda
menjadi aset terbesar Anda, bukan
kewajiban terbesar Anda.

Karakter & Kepemimpinan

"Kebanyakan orang mengatakan
intelektualitaslah yang membuat
seorang ilmuwan  hebat. Mereka salah,
yang membuatnya hebat adalah karakter"

 Jenderal H. Norman Schwarzkopf pernah
mengatakan, "Kepemimpinan adalah
kombinasi yang sangat kuat dari
strategi dan karakter. Namun jika
harus memilih salah satunya, pilihlah
karakter."
Karakter dan kredibilitas selalu
berjalan bersama. Kepemimpinan tanpa
kredibilitas cepat atau lambat akan
hancur.
Lihat saja kepemimpinan yang
diguncang oleh skandal korupsi, sex
atau hak asasi manusia, seperti yang
terjadi pada mantan presiden Amerika,
Richard Nixon, Bill Clinton atau para
petinggi perusahaan Enron yang
memanipulasi data keuangannya.
Karakter membuat kita dipercaya dan
rasa percaya membuat kita bisa
memimpin. Seorang pemimpin tidak
pernah membuat komitmen kecuali ia
melaksanakannya dan ia benar-benar
melakukan segalanya untuk menunjukan
integritas, sekalipun hal itu tidak
nyaman baginya.
Seorang pemimpin berkarakter kuat
akan dipercayai banyak orang. Mereka
mempercayai kemampuan pemimpin
tersebut untuk mengeluarkan kemampuan
mereka yang tertahan.
Jika seorang pemimpin tidak memiliki
karakter yang kuat, ia tidak
mendapatkan respek dari pengikutnya.
Respek diperlukan bagi sebuah
kepemimpinan yang bertahan lama.
Seorang pemimpin memperoleh respek
dengan mengambil keputusan yang
berani dan mengakui  kesalahannya. Ia
juga lebih mendahulukan kepentingan
terbaik pengikut dan organisasi
dibandingkan kepentingan pribadinya.
Kepercayaan adalah dasar
kepemimpinan. Rusak kepercayaan,
berakhir pulalah sebuah kepemimpinan.

Memimpin Adalah Mendengarkan

"Kepemimpinan bagi saya berarti tugas,
kehormatan dan negara. Itu berarti
karakter dan itu berarti mendengarkan
dari waktu ke waktu" - George W. Bush

 Kebanyakan orang cenderung lebih
senang membicarakan dirinya sendiri
dibandingkan mendengarkan. Hanya
orang-orang  berpengaruh yang
memahami nilai luar biasa jadi
pendengar yang baik. Seperti yang
dikatakan senator Amerika Serikat,
Lyndon B. Johnson, Anda tidak akan
pernah belajar apa-apa jika Anda
terus bicara.
Kemampuan mendengarkan secara cerdas
merupakan kunci untuk dapat
mempengaruhi orang lain. Mendengarkan
memberikan manfaat dalam membangun
hubungan, meningkatkan pengetahuan,
membangkitkan ide, membangun
loyalitas dan menunjukan rasa hormat
kepada orang lain.
Sekilas mendengarkan orang lain
tampak hanya menguntungkan mereka,
tetapi dengan menjadi pendengar yang
baik, Anda sebenarnya menempatkan
diri pada posisi membantu diri
sendiri.
Melalui mendengarkan, Anda memiliki
kemampuan untuk mengembangkan
hubungan yang lebih kuat,
mengumpulkan informasi berharga dan
meningkatkan pemahaman  Anda mengenai
diri sendiri dan orang lain. 
Herb Cohen, seorang negosiator
terbaik dunia mengatakan:
"Mendengarkan secara efektif
membutuhkan lebih dari sekedar
mendengarkan kata-kata yang
disampaikan orang. Mendengarkan
menuntut Anda menemukan makna dan
pemahaman atas apa yang sedang
dikatakan. Lagi pula, makna bukan
terletak di dalam kata-kata,
melainkan di dalam seseorang."
Suesilo, jadilah pendengar baik, sebelum
menjadi pembicara yang baik. :-)

Kejarlah Mimpimu

"Semua mimpi kita dapat terwujud,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney


Semua orang diciptakan istimewa oleh
Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh
pikirannya sendiri dalam
mengembangkannya.
Zig Ziglar, motivator dunia
mengkategorikan orang-orang  yang
tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.
Orang pertama adalah yang menyangkal
dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu
berbuat sesuatu atau berkontribusi
bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.
Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin
besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya.
Orang ketiga adalah yang merasa
takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja,
bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.
Orang keempat tidak mau bertanggung
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat
mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan
keadaan.
 temanku yang berbakat, saya
yakin Anda tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat
Anda terlalu sayang untuk
disia-siakan, karena artinya Anda
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan
manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan bakatmu,
kejarlah mimpimu. 
 
"Perekat yang menyatukan suatu
hubungan, termasuk hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin adalah
kepercayaan, dan kepercayaan itu
dibangun atas dasar integritas." -
Brian Tracy
Dear Saudara yang amanah, 
Kepercayaan adalah fondasi dari semua
hubungan. Hubungan kerja, bisnis,
kepemimpinan dan tentu saja cinta
dibangun atas dasar kepercayaan.
Tanpa itu, sebuah hubungan tak akan
berjalan, sebuah organisasi pun akan
kacau.
Bayangkan jika Anda berada dalam
sebuah lingkungan, hubungan atau
organisasi tanpa kepercayaan, para
pekerjanya saling curiga satu sama
lain dan para atasannya berusaha
mempertahankan posisinya
masing-masing dengan segala cara.
Organisasi seperti itu sangat rapuh
dan tinggal menunggu waktu untuk
hancur.
  sebagai seorang pemimpin, Anda
harus menginvestasikan banyak waktu
untuk membangun kepercayaan dari
bawahan atau pengikut Anda.
Kepercayaan itu sebenarnya dibangun
atas fondasi sederhana. Jalanilah
kehidupan dengan penuh integritas dan
hormati orang lain. Konsistensi dalam
kata dan perbuatan. Melakukan dan
menepati apa yang Anda katakan pada
orang lain.
Sebelum Anda mengharapkan orang lain
percaya pada Anda, sebagai pemimpin
Anda harus percaya dahulu pada orang
lain. Delegasikan kewenangan Anda
pada mereka. Mereka pun akan merasa
dipercaya atas kemampuan mereka.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk
membangun kepercayaan dan hanya butuh
waktu beberapa detik untuk
menghancurkannya. Belajarlah
mempercayai, belajarlah untuk jadi orang yang dipercaya